Tulang Rusuk Merindukan Nahkoda
Mini Tuminih
KEMATIAN NAHKODAKU
Badan ini lunglai tak berdaya
Ketika engkau terkapar, terbaring lemah selamanya
Isak tangis itu pecah oleh orang terkasihmu
Seribu kenangan yang tak bisa kulupakan
Perjalanan cinta tiga tahun lima bulan hilang begitu saja
Duhai Nahkodaku, bahagiakah di sana?
Hanya potretmu pengusir rindu
Hanya seuntai doa yang bisa tulang rusukmu panjatkan
Hanya tetesan air mata mengobati rasa rindu padamu
Nahkodaku, walau maut telah memisahkan kita
Namun kutetap mencintaimu
Kau tetap menjadi nomor satu dalam hidupku
Sulit menemukan sosok baru
Yang mengerti semua tentangku
Belahan jiwaku, sungguh cinta tulusku hanya untukmu
Wahai pria nomor satu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar