Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Saat Membaca
- Tahukah Anda, mengapa mayoritas orang tidak berkembang kemampuan
membacanya? Alasan utama karena mereka terus melakukan kebiasaan buruk
dalam membaca. Disadari ataupun tidak, kebanyakan orang memiliki
kebiasaan buruk saat membaca. Kebiasaan-kebiasaan ini selain
memperlambat kecepatan baca ternyata juga dapat mengurangi tingkat
pemahaman anda. Sebagai contoh, tentunya anda pernah mengalami ketika
membaca suatu buku, mengalami blank sehingga mengulang-ulang paragraf
yang sama. Tentunya itu selain tidak efektif dan juga membuang waktu.
Menjadi
pembaca yang lebih baik berarti bagaimana berusaha mengatasi kebiasaan
buruk tersebut, sehingga anda dapat membuka jalan baru, yaitu cara yang
efektif untuk membaca. Efektif artinya memiliki tingkat pemahaman yang
cukup tinggi terhadaa apa yang telah dibaca. Selain itu efektif membaca
juga sebaiknya tidak bertele-tele dan tidak membuang waktu. Oleh karena
itulah ada berbagai macam Teknik Membaca Cepat dan Efektif yang bisa anda pelajari. Nah, di bawah ini adalah beberapa kebiasaan buruk saat membaca serta bagaimana cara mengatasinya.
1. Vokalisasi
Sesuai namanya, vokalisasi berarti melafalkan apa yang dibaca. Tingkat vokalisasi ini berbeda-beda pada tiap orang termasuk tinggi rendahnya bunyi yang dilafalkan. Kebiasaan vokalisasi saya duga muncul ketika pertama kali kita belajar membaca dan diminta melafalkannya. Masih ingatkah Anda kalimat-kalimat berikut ketika belajar membaca di masa kanak-kanak dulu?
Sesuai namanya, vokalisasi berarti melafalkan apa yang dibaca. Tingkat vokalisasi ini berbeda-beda pada tiap orang termasuk tinggi rendahnya bunyi yang dilafalkan. Kebiasaan vokalisasi saya duga muncul ketika pertama kali kita belajar membaca dan diminta melafalkannya. Masih ingatkah Anda kalimat-kalimat berikut ketika belajar membaca di masa kanak-kanak dulu?
Ini Budi
Ini Ibu Budi
Ini Bapak Budi
Ini Ibu Budi
Ini Bapak Budi
Ya,
Anda diminta melafalkannya keras-keras di depan kelas. Secara tidak
sadar Anda terus melafalkan apa-apa yang dibaca meskipun kini suaranya
sudah lebih pelan. Vokalisasi akan menyebabkan kecepatan baca turun
drastis menjadi setara kecepatan berbicara. Kecepatan bicara ini sangat
lambat sekitar 120 kata per menit (word per minute/wpm) bahkan jika Anda
termasuk orang yang berbicara dengan cepat sekalipun.
Menghindari
vokalisasi cukup mudah. Setiap kali membaca, ambil sebuah pensil atau
ballpoint dan letakkan diantara kedua bibir Anda. Mulailah membaca dan
rasakan kapan bibir Anda mulai bergerak untuk berbicara dan pensil atau
ballpoint terjatuh. Sadari kondisi tersebut dan letakkan kembali pensil
atau bollpoint diantara kedua bibir Anda. Lanjutkan membaca dan pastikan
pensil tidak terjatuh kembali. Lakukan hal ini terus menerus dalam
beberapa minggu sampai Anda bisa menghilangkan kebiasaan melafalkan
bahan bacaan tanpa perlu menggunakan pensil diantara kedua bibir.
2. Gerakan Bibir
Gerakan bibir sangat mirip dengan vokalisasi. Bedanya adalah jika vokalisasi mengeluarkan suara, maka pada gerakan bibir hanya ada gerakan saja tanpa disertai suara. Karena alat berbicara yang digunakan pada dasarnya sama yakni menggunakan bibir dan lidah Anda, maka dapat dipastikan kecepatan membaca dengan cara ini juga setara dengan kecepatan berbicara.
Gerakan bibir sangat mirip dengan vokalisasi. Bedanya adalah jika vokalisasi mengeluarkan suara, maka pada gerakan bibir hanya ada gerakan saja tanpa disertai suara. Karena alat berbicara yang digunakan pada dasarnya sama yakni menggunakan bibir dan lidah Anda, maka dapat dipastikan kecepatan membaca dengan cara ini juga setara dengan kecepatan berbicara.
Coba
Anda amati orang-orang di sekitar Anda, apakah ada yang membaca tapi
bibirnya terus menerus bergerak seperti melafalkan sesuatu? Perhatikan
pula apakah diri Anda melakukan hal yang sama. Jika ya, maka itulah yang
dinamakan gerakan bibir. Kebiasaan ini muncul sama seperti vokalisasi
yakni ketika kita mulai belajar membaca dan terbawa sampai sekarang.
Bedanya kalau dulu harus dilafalkan keras-keras, maka sekarang cukup
dengan gerakan bibir tanpa bersuara.
Cara menghilangkan
kebiasaan buruk ini sama dengan cara menghilangkan vokalisasi. Gunakan
pensil atau ballpoint di antara kedua bibir Anda ketika membaca. Jika
pensil tersebut jatuh, maka dapat dipastikan bibir Anda bergerak. Ulangi
kembali dan teruskan membaca dengan cara tersebut sampai Anda bisa
menghilangkan gerakan bibir bahkan ketika sudah tidak menggunakan pensil
sebagai alat bantu.
3. Membaca Kata Demi Kata
Bukan hanya lambat untuk membaca kata demi kata, namun ketika anda berkonsentrasi pada kata kata yang terpisah, anda sering kehilangan konsep keseluruhan dari apa yang dimaksud. Orang yang membaca setiap kata sebagai unit yang berbeda dapat kurang memahami dibanding mereka yang membaca lebih cepat dengan “mengumpulkan” bersama-sama kata-kata dalam satu blok. (Pikirkan tentang bagaimana mata anda bergerak saat anda membaca artikel ini, apakah anda benar-benar membaca setiap kata, atau anda membaca blok dari dua, tiga, atau lima kata?)
Bukan hanya lambat untuk membaca kata demi kata, namun ketika anda berkonsentrasi pada kata kata yang terpisah, anda sering kehilangan konsep keseluruhan dari apa yang dimaksud. Orang yang membaca setiap kata sebagai unit yang berbeda dapat kurang memahami dibanding mereka yang membaca lebih cepat dengan “mengumpulkan” bersama-sama kata-kata dalam satu blok. (Pikirkan tentang bagaimana mata anda bergerak saat anda membaca artikel ini, apakah anda benar-benar membaca setiap kata, atau anda membaca blok dari dua, tiga, atau lima kata?)
Berlatihlah
memperluas jumlah kata yang dapat anda baca pada suatu waktu. Anda juga
dapat menemukan bahwa anda dapat meningkatkan jumlah kata yang dapat
anda baca dengan memposisikan teks sedikit lebih jauh dari mata anda.
Semakin banyak kata-kata yang dapat anda baca di setiap blok, semakin
cepat anda akan membaca!
4. Gerakan Mata yang Tidak Efisien
Pembaca yang lambat cenderung fokus pada setiap kata, dan bekerja mengartikan maksudnya pada setiap baris. Mata dapat menjangkau kira-kira 3 cm pada satu waktu, dimana rata-rata meliputi empat atau lima kata. Terkait dengan hal ini, maka kenyataannya adalah sebagian besar pembaca tidak menggunakan penglihatan tepi mereka untuk melihat kata-kata di ujung setiap baris.
Pembaca yang lambat cenderung fokus pada setiap kata, dan bekerja mengartikan maksudnya pada setiap baris. Mata dapat menjangkau kira-kira 3 cm pada satu waktu, dimana rata-rata meliputi empat atau lima kata. Terkait dengan hal ini, maka kenyataannya adalah sebagian besar pembaca tidak menggunakan penglihatan tepi mereka untuk melihat kata-kata di ujung setiap baris.
Untuk mengatasi hal ini, “lunakkan” pandangan
anda ketika membaca – dengan merelaksasi wajah dan memperluas pandangan
anda, anda akan mulai melihat blok kata-kata bukannya melihat setiap
kata sebagai unit yang berbeda. Ketika anda mulai terbiasa dalam hal
ini, mata anda akan melalui halaman per halaman menjadi lebih cepat dan
lebih cepat. Ketika anda sudah mendekati akhir baris, biarkan
penglihatan tepi anda mengambil alih untuk melihat set terakhir dari
kata-kata. Dengan cara ini anda dapat dengan cepat memindai dan turun ke
baris berikutnya.
5. Menggerakkan Kepala
Kebiasaaan buruk berikutnya adalah menggerakkan kepala dari arah kiri secara teratur perlahan-lahan bergerak ke kanan mengikuti alur bahan bacaan. Gerakan kepala ini seringkali dilakukan pula bersamaan dengan pola gerakan mata dengan alur yang mirip. Gerakan kepala dalam membaca akan mengurangi kecepatan baca karena Anda membutuhkan waktu tertentu untuk melakukannya. Sebenarnya tanpa menggerakkan kepala seperti itu bahan bacaan sudah dapat terlihat dan terbaca. Namun dengan gerakan kepala biasanya seseorang ingin memastikan bahwa apa yang dibaca sebelumnya telah lewat dan gerakan tersebut mengindikasikan proses perpindahan ke bahan bacaan berikutnya.
Kebiasaaan buruk berikutnya adalah menggerakkan kepala dari arah kiri secara teratur perlahan-lahan bergerak ke kanan mengikuti alur bahan bacaan. Gerakan kepala ini seringkali dilakukan pula bersamaan dengan pola gerakan mata dengan alur yang mirip. Gerakan kepala dalam membaca akan mengurangi kecepatan baca karena Anda membutuhkan waktu tertentu untuk melakukannya. Sebenarnya tanpa menggerakkan kepala seperti itu bahan bacaan sudah dapat terlihat dan terbaca. Namun dengan gerakan kepala biasanya seseorang ingin memastikan bahwa apa yang dibaca sebelumnya telah lewat dan gerakan tersebut mengindikasikan proses perpindahan ke bahan bacaan berikutnya.
Kebiasaan menggerakkan kepala muncul
dari kebiasaan membaca per suku kata atau membaca kata per kata. Pada
proses membaca seperti ini, bahan bacaan dikelompokkan dalam satuan
terkecilnya yakni kata per kata atau bahkan Cuma per suku kata. Dengan
demikian kecepatan baca akan terbatas meskipun tidak selambat orang yang
membaca dengan vokalisasi atau gerakan bibir. Dengan menghilangkan
kebiasaan ini biasanya sekaligus akan menghilangkan kebiasaan membaca
kata per kata dan mulai berusaha menangkap beberapa kata sekaligus.
Cara
menghilangkan kebiasaan buruk ini dengan menempatkan jari di pipi kanan
Anda ketika membaca. Lakukan hal tersebut dan rasakan ketika kepala
Anda mulai bergerak dan jari Anda mulai menekan pipi. Ketika itu terjadi
maka sadarilah bahwa Anda telah menggerakkan kepala dan hindari hal
tersebut. Ulangi terus sampai 2-3 minggu sampai Anda bisa menghilangkan
kebiasaan menggerakkan kepala tadi. Jika menggunakan jari kurang
efektif, coba pakai pensil yang ditempatkan pada pipi Anda. Biasanya
tekanannya akan lebih terasa dan Anda lebih mudah menyadari kapan telah
melakukan gerakan kepala. Selamat mencoba.
6. Regresi
Regresi adalah membaca kembali materi yang tidak diperlukan. Kadang-kadang orang masuk ke dalam kebiasaan membaca kembali ke kata-kata yang baru saja mereka baca, sementara, di lain waktu, mereka mungkin melompat kembali beberapa kalimat, hanya untuk memastikan bahwa mereka telah membaca sesuatu yang benar. Ketika anda mundur seperti ini, anda kehilangan aliran dan struktur teks, dan pemahaman anda terhadap materi secara keseluruhan dapat menurun.
Regresi adalah membaca kembali materi yang tidak diperlukan. Kadang-kadang orang masuk ke dalam kebiasaan membaca kembali ke kata-kata yang baru saja mereka baca, sementara, di lain waktu, mereka mungkin melompat kembali beberapa kalimat, hanya untuk memastikan bahwa mereka telah membaca sesuatu yang benar. Ketika anda mundur seperti ini, anda kehilangan aliran dan struktur teks, dan pemahaman anda terhadap materi secara keseluruhan dapat menurun.
Berilah perhatian pada
masalah regresi ini, dan tidak membiarkan diri anda untuk membaca
kembali materi kecuali jika benar-benar diharuskan. Untuk mengurangi
jumlah mata anda melompat kembali, gunakan pointer sepanjang garis yang
anda baca. Ini bisa berupa jari, atau pensil. Mata anda akan mengikuti
ujung pointer anda dan akan membantu anda menghindari melompat-lompat
kembali ke belakang. Kecepatan anda membaca menggunakan metode ini akan
sangat tergantung pada kecepatan anda menggerakkan pointer.
7. Konsentrasi yang Lemah
Jika anda mencoba untuk membaca sambil menonton TV, anda akan tahu betapa sulitnya untuk berkonsentrasi pada satu kata, apalagi pada banyak rangkaian kalimat. Membaca harus dilakukan dalam lingkungan di mana gangguan eksternal dijaga agar tetap minimum. Untuk meningkatkan konsentrasi saat anda membaca, berhenti melakukan multitasking (melakukan 2 atau lebih aktivitas saat bersamaan) saat membaca, dan hilangkan setiap gangguan. Hal ini sangat penting, karena ketika anda menggunakan teknik mengumpulkan blok kata-kata secara bersama-sama dan berhenti melakukan sub-vokalisasi sambil melakukan aktivitas lain, anda mungkin menemukan bahwa anda sudah membaca beberapa halaman sebelum menyadari bahwa anda tidak memahami sesuatu dengan benar.
Jika anda mencoba untuk membaca sambil menonton TV, anda akan tahu betapa sulitnya untuk berkonsentrasi pada satu kata, apalagi pada banyak rangkaian kalimat. Membaca harus dilakukan dalam lingkungan di mana gangguan eksternal dijaga agar tetap minimum. Untuk meningkatkan konsentrasi saat anda membaca, berhenti melakukan multitasking (melakukan 2 atau lebih aktivitas saat bersamaan) saat membaca, dan hilangkan setiap gangguan. Hal ini sangat penting, karena ketika anda menggunakan teknik mengumpulkan blok kata-kata secara bersama-sama dan berhenti melakukan sub-vokalisasi sambil melakukan aktivitas lain, anda mungkin menemukan bahwa anda sudah membaca beberapa halaman sebelum menyadari bahwa anda tidak memahami sesuatu dengan benar.
Perhatikan
“gangguan internal” juga. Jika anda mengingat-ngingat sebuah diskusi
menarik, atau jika anda bertanya-tanya apa yang akan anda buat untuk
makan malam, hal ini juga akan membatasi kemampuan anda untuk memproses
informasi. Sub-vokalisasi sebenarnya memaksa otak anda untuk memberi
perhatian apa yang anda baca, dan itulah mengapa orang sering mengatakan
bahwa mereka dapat membaca dan menonton TV pada waktu yang sama. Namun
untuk menjadi pembaca yang efisien, Anda perlu menghindari hal ini.
8. Membaca linear
Kita diajarkan untuk membaca ke samping dan ke bawah, mengamati setiap kata, kalimat, paragraf dan halaman secara berurutan. Ketika anda melakukan hal ini, anda akan mengeluarkan perhatian yang sama baik untuk materi inti maupun materi tambahan. (Seringkali lebih banyak informasi yang disajikan lebih dari yang benar-benar anda perlu tahu).
Kita diajarkan untuk membaca ke samping dan ke bawah, mengamati setiap kata, kalimat, paragraf dan halaman secara berurutan. Ketika anda melakukan hal ini, anda akan mengeluarkan perhatian yang sama baik untuk materi inti maupun materi tambahan. (Seringkali lebih banyak informasi yang disajikan lebih dari yang benar-benar anda perlu tahu).
Atasi
hal ini dengan memindai judul pada halaman, serta dengan mencari
poin-poin dan kata-kata dalam huruf tebal. Tidak ada aturan yang
mengatakan bahwa anda harus membaca dokumen sesuai yang diinginkan
penulis, sehingga pindai dengan cepat, dan putuskan apa yang diperlukan
dan apa yang tidak. Hanya beri perhatian pada materi-materi kunci.
Ketika anda membaca, cari catatan kecil yang penulis tambahkan untuk
membuat tulisan mereka menarik. Jika Anda mendapatkan poin ini, maka
tidak perlu untuk membaca conto-contoh. Demikian pula, putuskan apa yang
perlu anda baca ulang. Akan jauh lebih baik untuk membaca satu paragraf
penting dua kali daripada membaca delapan paragraf pada konsep yang
sama.
9. Sub-Vokalisasi
Sub-vokalisasi adalah kebiasaan mengucapkan setiap kata di kepala anda saat anda membacanya. Kebanyakan orang melakukan hal ini sampai batas-batas tertentu. Sub – vokalisasi biasa juga disebut membaca dalam hati. Sub vokalisasi termasuk yang paling sulit diatasi bahkan oleh pembaca cepat sekalipun. Secara natural ini terjadi dalam diri setiap orang. Sub vokalisasi akan mengganggu jika kecepatan baca Anda menjadi cenderung rendah karena terlalu “menghayati” kata per kata. Adapun bagi pembaca cepat, sub vokalisasi biasanya tidak lagi kata per kata melainkan suatu konteks pemahaman yang “didiktekan ulang” dalam hati atau pikiran Anda
Sub-vokalisasi adalah kebiasaan mengucapkan setiap kata di kepala anda saat anda membacanya. Kebanyakan orang melakukan hal ini sampai batas-batas tertentu. Sub – vokalisasi biasa juga disebut membaca dalam hati. Sub vokalisasi termasuk yang paling sulit diatasi bahkan oleh pembaca cepat sekalipun. Secara natural ini terjadi dalam diri setiap orang. Sub vokalisasi akan mengganggu jika kecepatan baca Anda menjadi cenderung rendah karena terlalu “menghayati” kata per kata. Adapun bagi pembaca cepat, sub vokalisasi biasanya tidak lagi kata per kata melainkan suatu konteks pemahaman yang “didiktekan ulang” dalam hati atau pikiran Anda
Untuk
menghilangkan sub vokalisasi dapat dilakukan dengan cara membaca
secepat-cepatnya melebihi kecepatan Anda biasanya. Dengan cara ini
biasanya sub vokalisasi tidak memiliki kesempatan untuk mendiktekan
ulang. Pada awalnya mungkin akan ada pengertian atau pemahaman yang
hilang. Tapi lama kelamaan sub vokalisasi akan jauh berkurang dan Anda
pun akan menjadi pembaca yang jauh lebih cepat. Dengan menghilangkan
sub-vokalisasi saja, anda dapat meningkatkan kecepatan membaca dengan
jumlah yang mencengangkan. Jika tidak, anda terbatas pada membaca pada
kecepatan yang sama seperti berbicara, yaitu sekitar 250-350 kata per
menit. Satu-satunya cara untuk menerobos hambatan ini adalah untuk
berhenti mengatakan kata-kata di kepala anda saat anda membaca
Itulah beberapa cara menghilangkan kebiasaan buruk saat membaca. Hal – hal diatas merupakan hal yang perlu anda hilangkan agar anda dapat membaca cepat dan efisien. Demikian artikel kali ini semoga bisa memberikan manfaat bagi pembaca sekalian. Salam…!! ^^
Baca juga :
8 Tips Mudah Membentuk Kebiasaan Membaca
10 Kebiasaan Baik dalam Menulis
10 Cara Membangun dan Mengembangkan Kebiasaan Membaca
Hobi Membaca Tidak Merusak Mata
8 Tips Mudah Membentuk Kebiasaan Membaca
10 Kebiasaan Baik dalam Menulis
10 Cara Membangun dan Mengembangkan Kebiasaan Membaca
Hobi Membaca Tidak Merusak Mata
Sumber : http://bungalotus1990.blogspot.com/2014/11/cara-menghilangkan-kebiasaan-buruk-saat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar