Banyak di antara murid saya yang merasa sudah kalah sebelum
belajar dengan benar. Bahkan ada di antara mereka yang menjadikan rasa
malas sebagai penyebab ketidak-berdayaannya dalam belajar menulis. Perlu
diketahui bahwa rasa malas sebenarnya kita sendiri yang
‘menciptakannya’. Mungkin tepatnya membiarkannya agar terus menyelimuti
pikiran dan perasaan kita. Akibatnya, kita kehilangan gairah untuk
memulai belajar menulis (atau juga kegiatan lainnya).
Belajar menulis tidaklah sulit, jika kita mau beranjak untuk segera
menuliskannya. Sebab, sama seperti belajar silat, jika kita tak segera
menggerakkan badan untuk memeragakan jurus-jurus bela diri itu, amat
wajar jika kemudian kita tak bisa lihai bermain silat. Setiap orang
punya potensi yang sama, yang seringkali muncul pada kondisi ketika kita
sudah memiliki minat yang kuat terhadap apa yang ingin kita raih. Boleh
percaya boleh tidak, jika kita sudah berbulat tekad, maka halangan
apapun tak akan mampu membendung kerasnya keinginan kita.
Baca juga :
Fakta unik tangan kidal
5 Fakta tentang Baca Buku
Baca juga :
Fakta unik tangan kidal
5 Fakta tentang Baca Buku
Menulis itu keterampilan, maka harus sering dilatih dengan rajin
menulis. Itu sebabnya, belajar menulis itu solusinya adalah MENULIS.
Lho, bukankah menulis erat kaitannya dengan membaca, sehingga jika kita
malas membaca juga akan berakibat malas menulis? Hmm.. menurut siapa
itu? Saya justru sering berhadapan dengan orang yang hobi membaca tetapi
dia terang-terangan tak suka menulis. Fenomena apa ini?
Idealnya, memang orang yang rajin membaca adalah orang yang juga
rajin menulis. Kedua aktivitas itu tak bisa dipisahkan. Tetapi faktanya,
ada juga orang yang doyan membaca tapi berat untuk menulis. Membaca
baginya sebatas memenuhi hasrat pengetahuannya semata, tak mau dibagikan
lagi melalui tulisan kepada orang lain. Orang jenis ini hanya berhenti
pada tataran kepuasan diri semata, ilmu yang didapat cukup baginya dan
tak tergerak untuk menyebarkannya. Betul begitu?
Ah, tidak juga. Lho, bagaimana ini? Iya. Sebab, ada juga orang yang
memang bukan tak suka menulis, tetapi karena ia tak bisa memulai
menulis. Jika faktanya demikian, berarti harus diyakinkan bahwa menulis
itu sarana berbagi dan berharap mendapat pahala dari kemanfaatan yang
kita berikan kepada orang lain melalui tulisan.
Lalu bagaimana? Harus bagaimana? Jika ingin tetap belajar menulis,
segeralah langsung menulis saja. Tak usah dipikirkan terlalu lama. Salah
itu wajar kok, asal jangan sengaja berbuat salah. Berikutnya, kita
harus mau belajar dari kesalahan dengan cara memperbaikinya. Bagaiamana
pun, belajar itu memang butuh proses. Setuju? Jika setuju, segeralah
menulis!
Salam,
O. Solihin
Sumber : http://menuliskreatif.com/2013/11/belajar-menulis-dengan-menulis/
Foto : http://vavai.com/wp-content/uploads/2011/01/writing-articles.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar