The
book I read
Eleanor & Park
By: Rainbow Rowell
Remember That Feeling!
Hello there, saya mau share cerita sebuah buku yang akhirnya bias saya
baca November 2014 lalu. Buku ini, Eleanor & Park, sebenernya udah mencuri
perhatian saya dari tahun 2013, tapi baru tahun lalu kebeli dan kebaca gak tau
kenapa.
Pertama lihat buku ini di Gramedia Matraman edisi terjemahan. Saya baca sinopsisnya
dari belakangcover buku dan tertarik karena isinya tentang dua orang yang
senaang baca buku, kok rasanya kaya ketemu soulmate
yah… saya saat itu juga udah mulai ngedraft yang konon kabarnya adalah
sebuah novel :p dan yang kebetulan juga
bercerita tentang look what the book has
done to you.
Dan akhirnyaaa…
seminggu sebelum ulang tahun saya yang ke sekian-sekian itu buku idaman pun
sampai di tangan dan mulai dibaca.
There’s always the first thing in everything you do. That’s what some
people say. Selalu ada hal pertama yang kau lakukan dalam hidup ini: pertama
kali nyetir kendaraan, pertama kali traveling, masak, pacaran, dan sebagainya.
Kayak apa sih rasanya? Pasti kamu juga pernah ngerasain deh, yak an? Ngaku deh…
hehehe… apa kamu ngerasas takut? Excited?
Ragu-ragu? Gak sabaran? Atau apa?
Membaca buku ini mengingatkan
saya pada waktu kali pertama naksir cowok. Waktu itu SD kelas 1 umur 6 tahunan
mau 7. Pertama kali bertemu di dalam
kelas dan dia begitu menakjubkan karena ganteng dan kayaknya ada bakat jadi
player (hahaha… dari kecil kayaknya saya udah biasa mendeteksi kadar ke play boy-an seorang lelaki ;P). Begitu
naik kelas dua, kami sekelas lagi dan sebangku! Ah, saya berasa masuk surga!
Jadi begini ceritanya,
Eleanor dan Park
adalah kisah cinta pertama dua anak manusia berusia 16 nyaris 17 yang bertemu
pertama kali di bis sekolah. Kisah mereka lucu, memikat, lucu tapi juga tragis
dan kelam, namun indah (kalo gak percaya gak papa kok). Ketika kau merasa dunia
mu sudah runtuh rasanya kau bias membangunnya kembali menjadi istana bersama
dia disamping mu. Itulah perasaan Eleanor dan Park.
Eleanor Douglas, gadis berambut
merah, gemuk dan selalu berpakaian bak lelaki-parahnya gak pernah matching,
kacau banget selera fashionnya- kaos kebesaran, celana training dan berbagai
atribut yang gak jelas buat seorang cewek. Si rambut merah berdiri di dalam
bis-new kid on the block- jadi anak
baru emang selalu gak enak, semua mata memandangnya. I merasa sendirian dan
nelangsa. Tak ada yang mau berbagi tempat duduk dengannya, sampai akhirnya ada
seseorang anak lelaki yang membiarkannya duduk di sampingnya. Namanya Park.
Park Sheridan.
Park Sheridan,
blasteran Amerika-Korea Selatan (sayang, setting ceritanya taun 1986 di Ohama,
Nebraska, coba kalo sekarang… sooo Kpop!), pecinta band punk, komik yang di
paksa belajar Tae Kwondo dari kecil sama daddy nya dengan alas an untuk membela
diri.
Eleanor dan Park gak pernah
bertegur sapasepanjang perjalanan pergi dan pulang sekolah setiap hari. Sampai pada suatu hari Park
meminjamkan sebuah komik pada si rambut merah yang sering jadi bahan bully beberapa teman di bis dan di
sekolah juga, padahal ia anak pintar, terutama di pelajaran sastra. Komik itu
samapi ke tangan Eleanor tanpa kata hingga akhirnya mereka mulai saling bicara,
mengenal dan jatuh cinta.
Komik, dan rekaman lagu
kompilasi band punk adalah bahan obrolan mereka. Buat Park, Cuma Eleanor yang
memahami kesukaannya pada dua hal tersebut. Dan bagi Eleanor, Park adalah
matahari, karena mungkin cuma ia gadis di dunia ini yang gak suka dengan
weekend. Hatinya selalu kangen pada Park dan tak sabar menunggu hari sekolah
tiba.
Eleanor dan Park adalah dua
remaja dari dunia yang berbeda. Park dari keluarga harmonis dan penuh cinta
sedangkan Eleanor sebaliknya, merasa hidup dalam neraka bersama ayah tiri yang
selalu rasis dan penuh kekerasan padanya. Dengan gaya pacaran backstreet
(Eleanor dilarang bergaul dengan lelaki oleh ayah tirinya, Richie, karena
selalu akan dianggap bakalan hamil seperti ibunya dulu), sedangkan ibu Park
awalnya gak terlalu menyukai Eleanor karena berpakaian seperti anak lelaki dan
aneh buatnya, meski akhirnya menerima si rambut merah itu karena suggestin dari
suaminya.
Akhirnya Richie tau kalau
Eleanor berpacaran dengan seseorang (dia gak tau kalau anak lelaki itu namanya
Park), ia mulai kalap dan memarahi ibu Eleanor, mengatai-ngatai mereka. Eleanor
pun jadi takut, ia memutuskan kabur. Park dengan rela melakukan misi penyelamatan
gadisnya; menulis surat untuk keluarganya kalau ia akan pergi untuk suatu urusan penting dan harus menolong Eleanor.
Ketika ia sedang menyelinap keluar rumah di suatu dini hari, ayah Park
memergokinya dan setelah berterus terang ia mengijinkan Park untuk membawa
Eleanor ke Minnesota, rumah paman Eleanor dengan berbagai syarat keamanan.
Eleanor selamat
sampai rumah pamannya, dan mereka berpisah. Park selalu menulis surat setiap
hari untuk Eleanor dan memandangi rumah gadis itu setiap waktu. Si rambut merah
kesayangnnya tak pernah membalas suratnya. Bagi Eleanor Park bukan seorang
pacar, dia adalah jagoan. Dipandanginya
semua surat Park diatas lantai, lalu satu kartu pos datang menghampiri Park.
Hanya tiga kata saja. Dari Eleanor. Park tersenyum.
Pengarangnya Rainbow Rowell
menuliskan dengan lincah dan meyenangkan buat saya. Buku ini mendapat banyak
apresiasi dari beberapa penulis top juga seperti Jhon Green, salah satunya-penulis
The Fault In Our Stars yang sudah di filmkan juga dan bikin banyak cewek butuh
banyak tissue buat mengelap mascara yang luntur karena nangis terus- Tapi
sayangnya buku ini juga kena kontroversi di suatu sekolah di Minnesota yang
melarang mendisplay buku ini karena isu yang diangkat adalah soal rasis, bully,
body image, dan kekerasan. Tapi gak ada salahnya kan di baca? Cerita ini
membuka mata saya untuk bagaimana bersikap
dan bertahan pada semua hal tak menyenangkan tersebut.
Mungkin kamu belum pernah
pacaran, atau tak mau pacaran…. Gak apa-apa, sekali lagi itu gak dosa. Tapi
jika kamu pernah memiliki seseorang yang begitu berharga, seorang jagoan (bukan cuma pacar, bias teman, sahabat, atau siapa pun yang menjadi matahari dan
jagoan pertama dalam hidupmu), pasti kamu bisa merasakan apa yang Eleanor dan
Park rasakan di buku ini. Saya termasuk orang yang menghargai sebuah kenangan.
Kisah cinta pertama Eleanor dan Park benar-benar mengembalikan perasaan itu.
Jadi, apapun kenangan mu, just remember that feeling. Kenangan manis bisa membuatmu bahagia, kenangan buruk bisa
mendewasakan mu seiring waktu dan bisa membantu orang lain untuk menata masa
depannya lagi.
So I recommend this book for you
to read! Ada edisi bahasa Indonesia, kok. Saya bacanya yang edisi bahasa
Inggris. Terus, share yah pendapat
kamu nanti J
Happy Reading!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar