Tak sedikit yang masih saja keliru ketika menuliskan kata-kata berikut. Semoga bermanfaat.
Dari Wikipedia
Kosakata bahasa Indonesia yang sering salah dieja adalah kata-kata dalam
bahasa Indonesia
yang tidak baku, yang sering rancu, salah dieja, memiliki standar
berlainan, berubah standar, dan sering salah kaprah berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikategorikan untuk memudahkan pencarian.
Kata majemuk
Ditulis serangkai
Kata-kata ini harus ditulis serangkai, namun kadang-kadang salah ditulis dan dipisah menjadi dua kata.
Benar |
Salah |
adakalanya |
ada kalanya |
akhirulkalam |
akhirul kalam |
alhamdulillah |
alham dulillah |
apabila |
apa bila |
astagfirullah |
astag firullah |
bagaimana |
bagai mana |
barangkali |
barang kali |
bilamana |
bila mana |
bismillah |
bis millah |
beasiswa |
bea siswa |
belasungkawa |
bela sungkawa |
bumiputra |
bumi putra |
daripada |
dari pada |
darmabakti |
darma bakti |
darmasiswa |
darma siswa |
dukacita |
duka cita |
halalbihalal |
halal bihalal |
hulubalang |
hulu balang |
kacamata |
kaca mata |
kasatmata |
kasat mata |
kepada |
ke pada |
keratabasa |
kerata basa |
kosakata |
kosa kata |
lokakarya |
loka karya |
manakala |
mana kala |
manasuka |
mana suka |
mangkubumi |
mangku bumi |
marabahaya |
mara bahaya |
matahari |
mata hari |
olahraga |
olah raga |
padahal |
pada hal |
paramasastra |
parama sastra |
puspawarna |
puspa warna |
radioaktif |
radio aktif |
sastramarga |
sastra marga |
saputangan |
sapu tangan |
saripati |
sari pati |
sebagaimana |
sebagai mana |
sediakala |
sedia kala |
segitiga |
segi tiga |
silaturahmi |
silatu rahmi |
sukacita |
suka cita |
sukarela |
suka rela |
sukaria |
suka ria |
syahbandar |
syah bandar |
titimangsa |
titi mangsa |
wali kota |
walikota[1] |
wasalam |
wa salam |
Ditulis terpisah
- Alih tugas, anak emas, beri tahu, duta besar, hancur lebur, ibu kota, juru tulis, kambing hitam, kerja sama, lipat ganda, rumah sakit umum, salah duga, sepak bola, serba guna, tanda tangan, tanggung jawab, tata bahasa, temu wicara, terima kasih, tepuk tangan,
- Jika diberi imbuhan konfiks awalan atau akhiran (hanya salah
satunya), penulisan imbuhan dirangkai hanya dengan kata yang terdekat,
misalnya: bertanda tangan, berterima kasih, bertanggung jawab, tanda
tangani, memberi tahu, dll.
- Jika diberi imbuhan konfiks awalan dan akhiran (keduanya),
penulisannya dirangkai, misalnya: memberitahukan, menandatangani,
pemberitahuan, melipatgandakan, kutandatangani, dipertanggungjawabkan,
kauhancurleburkan, dll.[2]
Bentuk terikat
Selain itu ada pula kategori 'bentuk terikat'. Kata "antar" adalah
salah satu contoh bentuk terikat yang jika digabungkan dengan bentuk
dasar maka penulisannya harus disatukan. Jika diikuti dengan kata dasar,
bentuk terikat ditulis tanpa jeda (spasi), namun apabila digabungkan
dengan bentuk turunan (kata berimbuhan), maka penulisannya harus dipisah
[3][4]. Contoh bentuk terikat lain di antaranya:
- Dari bilangan angka bahasa Sanskerta: eka-, dwi-, tri-, catur-, panca-, sapta-, dasa-, dan sebagainya[5]
Contoh, silakan dilengkapi
ekabahasa |
eka bahasa |
dwibahasa |
dwi bahasa |
tridarma |
tri darma |
tritunggal |
tri tunggal |
caturwarga |
catur warga |
caturwulan |
catur wulan |
pancaindra |
panca indra |
Pancasila |
Panca Sila |
saptakrida |
sapta krida |
saptapesona |
sapta pesona |
dasatitah |
dasa titah |
dasawarsa |
dasa warsa |
- Dari awalan satuan: kilo-, mega-, tera-, giga-, senti-, mikro- dan sebagainya
Contoh, silakan dilengkapi
kilogram |
kilo gram |
megawatt |
mega watt |
terabita |
tera bita |
gigaohm |
giga ohm |
sentimeter |
senti meter |
mikroorganisme |
mikro organisme |
kilometer |
kilo meter |
- Dari bahasa lain: a-, adi-, anti-, antar-, e- (dengan tanda hubung),
ekstra-, hiper-, juru-, ko-, kontra-, infra-, inter-/intra-, maha-,
manca-, mara-, multi-, nara-, neo-, non-, pan-, pasca-, per-, peri-,
poli-, pra-, pro-, purna-, purwa-, semi-, serba-, sub-, super-/supra-,
swa-, tuna-, tele-, wira-, dan sebagainya.
Contoh, silakan dilengkapi
amoral |
a moral |
asusila |
a susila |
antarnegara |
antar negara |
antarwarga |
antar warga |
ekstrakurikuler |
ekstra kurikuler |
kontrarevolusi |
kontra revolusi |
mahaagung |
maha agung |
maha pengasih |
mahapengasih1 |
nonblok |
non blok |
non-Indonesia |
non Indonesia2 |
perilaku |
peri laku |
peri keadilan |
perikeadilan1 |
pascapanen |
pasca panen |
semiprofesional |
semi profesional |
subbagian |
sub bagian |
supersibuk |
super sibuk |
tunakarya |
tuna karya |
ultramodern |
ultra modern |
Catatan:
1 Unsur 'maha-' dan 'peri-' sebagai unsur
gabungan ditulis serangkai dengan unsur berikutnya. Contoh: perilaku,
peribahasa, mahabaik, mahakasih. Apabila kata berikutnya sudah
berimbuhan, unsur peri dituliskan terpisah. Contoh: peri keadilan, peri
kemanusiaan, maha pemurah, maha penyayang
2 Apabila bentuk terikat 'non-', 'anti-', 'pan-', atau 'pro-'
diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf besar, di antara kedua unsur
itu dibubuhkan tanda penghubung (-). Contoh: non-Indonesia, anti-Asia,
pan-Amerika. Bentuk terikat ditulis dengan menyertakan tanda hubung (-)
apabila:
- Diikuti dengan kata yang huruf pertamanya kapital, misalnya: anti-Afrika
- Diikuti dengan singkatan, misalnya: pro-PBB
Kata |
Benar |
Salah |
malpractice |
malapraktik |
malpraktik |
malfunction |
malafungsi |
malfungsi |
malabsorption |
malaserap |
malserap |
maladaption |
malaadaptasi |
maladaptasi |
maladjustment |
malasuai |
malsuai |
maldistribution |
maladistribusi |
maldistribusi |
malnutrition |
malagizi |
malgizi |
malposition |
malasikap |
malsikap |
Partikel 'pun'
Partikel 'pun' kadang dipisah kadang disambung. Jika partikel 'pun'
yang berpadanan dengan kata 'saja'/'juga', maka penulisannya dipisah
(kabar pun, saya pun). Ada dua belas (12) bentuk 'pun' yang sudah
dianggap padu harus ditulis serangkai
[7][8]. Berikut daftar artikel 'pun' yang digabung:
Benar |
Salah |
Lema KBBI |
adapun |
1 |
adapun |
andaipun |
andai pun |
(andai) |
ataupun |
atau pun |
atau |
bagaimanapun |
bagaimana pun |
(bagaimana) |
biarpun |
biar pun |
biarpun |
kalaupun |
kalau pun |
kalaupun |
kendatipun |
kendati pun |
kendati |
maupun |
1 |
maupun |
meskipun |
meski pun |
meski |
sekalipun |
2 |
sekalipun |
sungguhpun |
sungguh pun |
sungguhpun |
walaupun |
walau pun |
(walau) |
1 Khusus untuk partikel 'pun' pada "adapun" dan "maupun"
dapat ditulis secara terpisah karena frasa 'ada pun'/'mau pun' dapat
bermakna 'walau ada'/’walau mau’, misalnya dalam kalimat 'mau pun ia
sudah tidak bisa lagi'
2 Khusus untuk partikel 'pun' pada
"sekalipun" dapat ditulis secara terpisah karena frasa 'sekali pun'
dapat bermakna ’satu kali juga’, atau ‘meski satu kali’, atau ‘walau
satu kali’, atau dalam frasa superlatif, misalnya dalam kalimat 'orang
baik sekali pun terkadang berbuat jahat'
Partikel per
Partikel per harus ditulis terpisah jika:
- berarti "tiap": per meter, per orang;
- berarti "mulai": per Oktober, per April;
- berarti "demi": satu per satu.
Selain dari ketiga kasus tersebut,
bentuk terikat
"per-" yang berarti pecahan dan yang tergolong imbuhan ditulis
serangkai, misalnya: lima persen, dua pertiga, tujuh persembilan,
seperlima, perhatikan, perbaiki, permudahlah, persatukan.
Tanda baca
Tanda koma
Sebelum kata-kata berikut tidak boleh ada tanda koma.
- bahwa, karena, agar, sehingga, walaupun, meskipun, kendatipun,
apabila, jika, supaya, ketika, sebelum, sesudah, andaikata, sungguhpun,
sekalipun, setelah, dan sebagainya.
Ungkapan penghubung antarkalimat diikuti tanda koma.
- oleh karena itu, padahal, malah, oleh sebab itu, meskipun begitu,
lagi pula, kalau begitu, selain itu, bahkan, jadi, namun, meskipun
demikian,
Tanda hubung
- se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, misalnya: se-Jakarta, se-Jawa Barat
- ke- dengan angka atau huruf kapital, misalnya: ke-25, ke-Allahan
- angka dengan -an, misalnya: 2000-an
- singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata, misalnya: di-PTUN-kan, mem-PHK.
Bentuk terikat dapat pula ditulis dengan menyertakan tanda hubung (-) apabila:
- Diikuti dengan kata yang huruf pertamanya kapital, misalnya: anti-Amerika, pro-Megawati
- Diikuti dengan singkatan, misalnya: pro-PBB
- Diikuti dengan kata yang sudah berimbuhan, misalnya: pro-kemerdekaan
- Diikuti dengan frasa, misalnya: pasca-gempa bumi
Awalan
Awalan di-/ke- dan kata depan di/ke

Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Preposisi
Kata depan "di" yang menyatakan arah atau tempat dan merupakan jawaban atas pertanyaan "Di mana?" ditulis terpisah.
Benar |
Salah |
di antara |
diantara |
di akhir |
diakhir |
di atas |
diatas |
di awal |
diawal |
di bagian |
dibagian |
di bawah |
dibawah |
di belakang |
dibelakang |
di dalam |
didalam |
di dekat |
didekat |
di depan |
didepan |
di hadapan |
dihadapan |
di jalan |
dijalan |
di kanan |
dikanan |
di kiri |
dikiri |
di luar |
diluar |
di mana |
dimana |
di muka |
dimuka |
di pusat |
dipusat |
di rumah |
dirumah |
di samping |
disamping |
di saat |
disaat |
di sana |
disana |
di sebelah |
disebelah |
di seberang |
diseberang |
di sekeliling |
disekeliling |
di sekitar |
disekitar |
di seluruh |
diseluruh |
di sini |
disini |
di sisi |
disisi |
di situ |
disitu |
di tanah |
ditanah |
di tempat |
ditempat |
di tengah
di tengah-tengah |
ditengah
ditengah-tengah |
di tepi |
ditepi |
di tiap
di tiap-tiap |
ditiap
ditiap-tiap |
Beberapa kata yang memiliki arti beda jika ditulis terpisah.
Kata-kata ini khusus untuk kata dasar yang dapat berfungsi sebagai kata
benda (penunjuk tempat) sekaligus kata kerja. Beberapa contohnya
- Dibalik = bentuk pasif dari membalik
- Di balik = di bagian sebaliknya
- Dipenjara = bentuk pasif dari memenjarakan (dikarantina, dibui, disel, dll.)
- Di penjara = di (dalam) penjara (di karantina, di bui, di sel, dll.)
- Disalib = bentuk pasif dari menyalib
- Di salib = di (atas) salib
- Digambar = bentuk pasif dari menggambar (disketsa, dipigura, dll.)
- Di gambar = pada gambar (di sketsa, di pigura, dll.)
- dan lain-lain,
Beberapa kata dapat diberi konfiks "di-kan", misalnya "diseberangkan", atau konfiks "di-i", misalnya "diawali"
"Ke" yang menyatakan
arah dan dapat menjawab pertanyaan "Ke mana?" ditulis terpisah.
Benar |
Salah |
ke atas |
keatas |
ke bawah |
kebawah |
ke belakang |
kebelakang |
ke dalam |
kedalam |
ke depan |
kedepan |
ke hadapan |
kehadapan |
ke kanan |
kekanan |
ke kiri |
kekiri |
ke mana |
kemana |
ke sana |
kesana |
ke samping |
kesamping |
ke tempat |
ketempat |
Penulisan preposisi ke- yang ditulis serangkai hanyalah untuk
- kepada, kemari, dan keluar (sebagai lawan kata "masuk", untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus dipisah, "ke luar").
- "kemeja" (baju), yang artinya berbeda dari "ke meja"
- "kelapangan" (kata dasar "lapang") berbeda maknanya dengan "ke lapangan"
- Untuk menunjuk pada suatu bilangan ordinal, gunakan awalan 'ke-' (kedua anak ini, kelima buku itu)
- Untuk menunjuk pada suatu bilangan kardinal, gunakan kata depan 'ke' (anak ke-2, buku ke-5)
- Beberapa kata dapat diberi konfiks "dike-kan", misalnya
"depan"->"dikedepankan", "mana"->"dikemanakan",
"samping"->"dikesampingkan", atau konfiks "ke-an", misalnya
"dalam"->"kedalam, kedalaman"
Awalan peN- dan meN-
- Jika diikuti k/p/t/s
- Jika kata dasar berawalan konsonan ganda, maka tidak luluh
- Perkecualian: Pemrograman, bukan pemprograman
- Jika kata serapan masih belum umum dipakai
- Jika awalan adalah "memper-", termasuk "memperhatikan", bukan "memerhatikan"
- menyomasi, menyosialisasi, menyukseskan, menerjemahkan,
- memunyai atau mempunyai, menurut KBBI mempunyai. KBBI menyatakan
bahwa bentuk yang baku adalah mempunyai dengan alasan bahwa asal katanya
adalah empu, bukan punya, meskipun entri ini tetap saja diletakkan
sebagai sublema punya. Hal ini menjadi polemik sehingga sebagian orang
memilih menggunakan kata memiliki.
- Jika diikuti kata dasar bersuku satu
- Mendapatkan sisipan /-nge/ bila diikuti dengan awalan /me-/ atau
/pe-/: Mengebom/pengebom, mengecat/pengecat, mengecor/pengecor,
mengelap/pengelap, mengelas/pengelas, pengepakan/mengepak,
pengesahan/mengesahkan, pengetikan/mengetik
- Lainnya
Awalan ber- dan ter- yang diikuti suku kata berakhiran /er/
Awalan /ber-/ dan /ter-/ akan menjadi /be-/ dan /te-/ jika melekat
pada kata dasar yang suku pertamanya mengandung /er/. Contoh :
bekerja (bukan
berkerja)
Huruf-huruf yang hampir sama bunyinya
Huruf-huruf dalam kata-kata berikut ini kadang-kadang saling tukar-menukar
Huruf vokal
Huruf a dan e
Huruf a dan i
Huruf a dan o
Huruf a menjadi o
Benar |
Salah |
afdal |
afdol |
Huruf e dan i
1 dan akhiran -ir yang lain
2 diserap dari
bahasa Belanda decreten, bukan
bahasa Inggris decree[10]
3 diserap dari
bahasa Belanda theoretisch, bukan
bahasa Inggris theoretical
Huruf e dan u
Huruf e dan o
Huruf o menjadi e
Benar |
Salah |
nomor |
nomer |
Huruf i dan u
Huruf u menjadi i
Benar |
Salah |
bus |
bis |
Huruf i dan o
Huruf o menjadi i
Benar |
Salah |
agrobisnis |
agribisnis |
Huruf o dan u
Gugus vokal ua/ue/ui menjadi wa/we/wi
gugus konsonan "kw" yang tidak berubah menjadi "ku" hanyalah pada kata "dakwa"
Gugus wa menjadi ua
1 diserap dari bahasa Arab
jadwaal
Diftong ie
Diftong ini hanya diucapkan seperti "i" dengan huruf "e" yang pelan,
jadi orang kadang menafsirkan bahwa penulisannya menggunakan "i":
Huruf konsonan
Huruf f, p, dan v
- Huruf f menjadi p/v2
Benar |
Salah |
aktif |
aktip, aktiv1 |
daftar |
daptar |
efektif |
efektip, epektif, epektip |
Februari |
Pebruari |
fisik |
pisik |
fondasi |
pondasi |
foto |
photo |
fotokopi |
photokopi |
hafal |
hapal |
insaf |
insap, insyap |
konferensi |
konperensi |
kreatif |
kreatip, kreativ |
maaf |
maap |
negatif |
negatip, negativ |
objektif |
objektip, obyektip, obyektif |
pasif |
pasip, pasiv |
positif |
positip, positiv |
produktif |
produktip, produktiv |
saraf |
sarap |
sertifikat |
sertipikat |
subjektif |
subjektip, subyektip, subyektif |
tarif |
tarip |
transitif |
transitip, transitiv |
1 lihat pula akhiran -iti/-itas
2 biasanya, orang suku
sunda, dipengaruhi oleh bahasa daerah, mengucapkan f menjadi p. Lihat
Bahasa Sunda
- Huruf p menjadi f
*Dari bahasa Belanda (
telefoon,
vermaak,
vulpen)
- Huruf v menjadi f/p
Huruf b dan p
Huruf b menjadi p
Benar |
Salah |
Sabtu |
Saptu |
Huruf d dan t
Huruf t menjadi d
Benar |
Salah |
otoped |
otopet |
tekad |
tekat |
Huruf g dan j
Huruf j dan y
Huruf y menjadi j
Benar |
Salah |
proyek |
projek |
Huruf s dan z
Huruf s menjadi z
Benar |
Salah |
asas |
azas |
Huruf t menjadi th
Huruf z menjadi j
Gugus -er- dan -r-
Bagian kata -er- sering kali mengalami salah tulis. Meskipun dalam
pengucapannya huruf "e" dalam "-er-" hanya dieja dengan pelan, namun
beberapa kata penulisannya menggunakan "-er-" dan beberapa kata lainnya
hanya "-r-" saja, yaitu pada gugus konsonan
-dr-,
-pr-, dan
-tr.
Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-er-":
Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-r-":
Gugus konsonan kh
Bagian kata -kh- hanya diucapkan seperti "k" dengan huruf "h" yang
pelan, jadi orang kadang salah menulis menggunakan "k" atau "h" saja:
Beberapa kata juga sering ditulis menggunakan "-kh-" padahal yang benar hanya "k" atau "h" saja:
Gugus konsonan ks menjadi x
Gugus konsonan sy
Gugus konsonan dz
Akhiran
Akhiran -is/-a
Umumnya berasal dari akhiran bahasa Inggris "-ize":
Akhiran -itas/-iti
Umumnya berasal dari akhiran bahasa Inggris "-ity", beberapa menjadi
akhiran "-iti", dan beberapa menjadi "-itas". Kata-kata yang
penulisannya menggunakan "-itas" (lihat
[11]):
* Aturan untuk kata serapan utuh ini juga berlaku untuk kata yang diserap dari kata bahasa Inggris berakhiran -ivity yang lain
Akhiran -asi/-ir
[13]
Pengaruh imbuhan
Imbuhan dalam bahasa Indonesia kadang membingungkan bagi sebagian
orang. Peluluhan maupun awalan yang mirip kadang-kadang menjadi sumber
kerancuan. Berikut kata-kata yang sering salah bentukan berimbuhannya:
- kata dasar ubah (dipengaruhi pengucapan be·ru·bah/pe·ru·bah·an, alih-alih ber·u·bah/per·u·bah·an):
- beberapa kata dasar yang dimulai dengan "tel..." salah diberi imbuhan "ter-"+"l..."
- Kata benda dengan kata kerja:
c dan s
- kata dasar berawalan "c" dan "s":
Baku |
Tidak baku |
cinta
mencintai |
menyintai |
colok
mencolok |
menyolok |
sontek
menyontek |
contek (Ingat!)
mencontek |
- "Pencucian" dari kata dasar "cuci" sedangkan "Penyucian" dari kata dasar "suci"
m dan p
- kata dasar "mungkir" (dipengaruhi turunan "memungkiri" sehingga disangka kata dasarnya "pungkir")
Baku |
Tidak baku |
mungkir
dimungkiri
kumungkiri
kaumungkiri |
pungkir (Ingat!)
dipungkiri
kupungkiri
kaupungkiri |
- kata "(Indonesia) pohon: KBBI.
Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2002" (dalam arti: me·mo·hon -
meminta dengan hormat, yang masih dipakai di dalam bahasa Malaysia)
dengan "mohon"
- kata "pinta" dan "minta"[14]
- pampat — mampat, pepet — mepet, pangkal — mangkal[15]
n dan t
- kata dasar berawalan "t" yang luluh jika diberi imbuhan me-
Baku |
Tidak baku |
tampak
tampaknya |
nampak (Ingat!)
nampaknya |
- tongkrong — nongkrong[15]
Huruf kapital
Baku |
Tidak baku |
Anda |
anda (karena merupakan kata sapaan, seperti "Bapak", "Ibu", dll) |
Ditambah satu huruf
Tanda hamzah
Tanda hamzah digunakan untuk memisahkan pelafalan yang berbeda dari
kaidah pada umumnya. Misalnya kata "Jumat" menurut pelafalan bahasa
Indonesia dieja Ju·mat, namun karena merupakan kata serapan, maka
ejaannya mengikuti ejaan aslinya, yaitu Jum·at. Tanda hamzah atau tanda
hambat glotal dalam ortografi bahasa Arab melambangkan bunyi hambat
glotal tersebut, demikian juga dengan huruf vokal ganda di tengah-tengah
kata seperti "ma·af" dan "ta·at", namun pada penulisan bahasa Indonesia
modern sudah tidak digunakan lagi. Tanda hamzah juga terkadang
digunakan untuk menggantikan bunyi 'k' glotal di tengah-tengah kata
seperti "la(k)'·nat", "mu(k)'ji·zat", dan "ni(k)'·mat"
Dikurang satu huruf
Sama namun beda (homofon)
Berikut beberapa pasang kata yang bunyinya sama (homofon) atau hampir
sama, namun artinya jauh berbeda. Hati-hati dalam memilih kata-kata
berikut:
- analisis (verba), analitis (adjektifa)
- hipnosis (=sugesti, nomina), menghipnosis (verba), hipnotis (adjektiva)
- ialah (=ia adalah), adalah (=yaitu)
- pernyataan (=menyatakan sesuatu), pertanyaan (=bertanya sesuatu)
- sangsi (=ragu-ragu), sanksi (=konsekuensi atas perilaku yang tidak benar, salah)
- sarat (=penuh), syarat (=kondisi yang harus dipenuhi)
- tolok (=imbangan), tolak (=dorong) dalam frasa 'tolok ukur'
- ubah (=mengganti) - mengubah, rubah (=serigala)
Dua bentuk satu makna
Bentuk mirip makna berbeda
Bentuk mirip makna berbeda
- acu (mengacu) – acuh (mengacuhkan)
- asa (harapan; putus asa) – asah (mengasah pisau)
- basa (asam basa) – basah (kena air)
- dakwa – dakwah
- gaji – gajih (lemak)
- kontan – konstan
- massa – masa (waktu)
- mega (awan) – megah
- menentang - menantang
- menjaring (jaring) – menyaring (saring)
- menyucikan (suci) – mencucikan (cuci)
- papasan – pampasan
- peri – perih
- sah – syah (raja)
- sarat – syarat
- tua – tuah (bertuah)
- tunjuk – unjuk
- mengaji, pengajian – mengkaji, pengkajian
- sendawa (bahan kimia kalium nitrat atau KNO3) – serdawa (bunyi yg keluar dr kerongkongan)
- beruang – ber-uang
- beri-kan – ber-ikan
- kemeja hijau – ke meja hijau
- digulai (gulai) – digula-i (gula)
- mimpikan (=mengalami dalam mimpi) - impikan (=dambakan)
- orang tua (=orang sudah tua) - orangtua (ayah-ibu)
- keluar (kata kerja) - ke luar (kata keterangan)
Anomali / belum dikategorikan
*Dari bahasa Inggris:
ballpoint
Tidak ada komentar:
Posting Komentar