Setiap bangun pagi, aku selalu mempersiapkan diri untuk menyambut
tamu spesial. Bukan siapa-siapa, tamu itu adalah kesempatan.
Kesempatan sering kali datang tiba-tiba lalu pergi sekejap
mata. Kadang baru kita sadari setelah ia pergi jauh.
Dulu, aku termasuk orang yang pesimis. Tak berani memandang
ke depan, hingga tak tahu bahwa ada kesempatan menarik face to face. Orang pesimis tidak akan mendapat kesempatan. Syarat
mutlak untuk meraih kesempatan ya harus memiliki keberanian dan optimisme.
Mengapa begitu?
Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan-kesulitan di
balik kesempatan, kebalikan dengan orang optimis, yang mampu melihat kesempatan
dari setiap kesulitan yang mereka temui. Orang pesimis selalu berpikir tentang
keamanan mereka, “Bagaimana nanti kalau begini, kalau begitu dan sebagainya.”
Tampaknya orang pesimis itu justru lebih takut menghadapi kehidupan ketimbang
kematian.
Sekian waktu berjalan, aku menyadari satu hal, kalau aku
selalu saja tak berani menghadapi apa yang di depan mata, sampai kapan pun aku
tak bisa meraih yang namanya kesempatan. Beruntung sekali aku dianugerahkan
pasangan hidup yang terus membantuku membangunkan mental menjadi orang yang
optimis dan percaya diri. Di depan sana tak ada yang perlu ditakuti.
Satu-satunya hal yang patut ditakuti adalah ketakutan itu sendiri.
Nah, itulah yang membuatku selalu optimis setiap bangun
pagi, agar dapat melihat datangnya tamu yang bernama “Kesempatan”
Optimisme akan membantu kita untuk melihat
kesempatan-kesempatan yang ada dan kita mampu meraihnya, dalam kesulitan sekali
pun.
So, masih takut menghadapi apa yang ada di depan mata?
Bersikap optimis, berpikir positif dan berani mengambil
resiko. Pasti kita bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar